Dengan moderator Dr.Ir. Afiat Anugrahadi, MS Ketua Pusat Studi Sumberdaya Mineral dan Manajemen Pesisir Kelautan yang juga Dekan FTKE Usakti. Waktu Seminar Sesi Khusus pada 15.30 – 17.30 Setiap pembicara mempresentasikan selama maksimal 20 menit dan dilanjutkan dengan diskusi dan tanya jawab. 

Seluruh pembicara yaitu Dr. Safri Burhanudin, Dr. Nani Hendiarti, Dr. Nugroho, Dr. Widjo, Dr. Eng. Hamzah dan Kolonel (laut) Dyan Primana berkesempatan untuk melakukan survei ke lokasi bencana, ada yang ke Lombok, Palu, Sigi dan Donggala, bergabung dalam tim kapal Baruna Jaya, BPPT dan Kemenko Maritim. 

Materi seminar Neotektonik Indonesia bagian timur menerapkan prinsip geologi " the present is the key to the past " data/bukti yang ditemukan saat ini dapat digunakan untuk mengetahui/merekonstruksi kejadian masa lampau. Adanya citra satelit yang mengetahui penyebaran panas di mid oceanic ridge dimana magma keluar di dasar samudra, adanya ring of fire jalur gunung api aktif di tepi benua, data pusat gempa bumi sepanjang tepi benua, diketahui adanya palung ( trench) dari data geofisika graviti, adanya fault (patahan) naik, turun atau mendatar yang diketahui dari citra satelit dan survei lapangan.

Data dan bukti terkini dari kejadian gempa dan tsunami di Lombok, Palu, Sigi dan Donggala hasil lapangan, geofisika, citra satelit, model hipotetik digunakan untuk merekonstruksi sejarah geologi dan neotektonik Indonesia bagian Timur dengan jelas dan lengkap, sehingga dapat memberi rekomendasi kepada pemerintah tentang mitigasi bencana gempa dan tsunami.

Semoga hasil sesi khusus dalam pertemuan ilmiah tahunan ke XV ISOI ini dapat nenambah ilmu, pengetahuan, wawasan dan rekomendasi yang bermanfaat bagi pemerintah dan masyarakat dalam mitigasi bencana gempa dan tsunami. Aamiin YRA.

 

(Sumber : IG@usakti_official)