Berita

Berita Thumbnail
Minggu, 06 November 2022

“Jelang G20 Summit, Para Rektor dan Insinyur Teknik Industri Beri Masukan kepada Satgas B20 Untuk Transisi Energi Berkeadilan”

Sebagai upaya menyebarkan kesadaran tentang TransisiEnergi yang Berkeadilan & Terjangkau, Badan KejuruanTeknik Industri – Persatuan Insinyur Indonesia bekerjasamadengan Jurusan Teknik Industri FTI Universitas Trisakti, Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan MenengahRepublik Indonesia, PT. Pertamina (Persero) dan PT JababekaTbk mengadakan seminar dengan tema: “Peran Pengembangan SDM dan Penguatan UMKM”, pada Jum’at, 4 November 2022.

Rektor Universitas Trisakti Prof. Dr. Ir. Kadarsah Suryadi, DEA dalam sambutannya mengatakan “Berbicara mengenaitransisi energi berarti kita beralih dari sistem lama ke sistembaru. Di dalam sistem lama banyak pihak menggunakanenergi konvensional dari mulai minyak, gas, batubara dan yang lainnya, minyak, gas dan batubara bisa diangkut darisatu negara ke negara yang lain dari satu tempat ke tempatyang lain. Sedangkan sistem baru adalah energi baruterbarukan yaitu energi surya, angin, arus laut, panas bumidan sampah. Transisi energi berarti kita harus memikirkanuntuk beralih ke energi baru terbarukan, dimana energi baruterbarukan tidak bisa diangkut ke negara lain. Untuk itudiperlukan kerjasama lintas disiplin agar energi baruterbarukan bisa lebih produktif agar proses transisi energi bisaberjalan dengan lancar.”

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati selaku Chair Taskforce B20 Energy, Sustainability & Climate (ESC) yang juga Dewan Penasihat BKTI-PII dalam sambutannya yang disampaikan oleh Agung Wicaksono selaku Deputy Chair B20 Taskforce (ESC) menyampaikan, “Salah satu dari 3 rekomendasi kami dalam B20 Taskforce ESC ini adalahtransisi energi harus berkeadilan dan terjangkau (just and affordable) bagi semua pihak. No one left behind. Oleh karenaitu, pengembangan SDM dan penguatan UMKM menjadibagian penting dari rekomendasi tersebut.”

Agung yang juga merupakan Wakil Ketua II BKTI-PII dan Managing Director di Jababeka Infrastruktur mengungkapkan, “Karenanya, Taskforce B20 ESC berkonsultasi dengan tigaRektor Perguruan Tinggi dan dua Profesor yang juga Dewan Pakar di BKTI PII untuk bersama-sama merumuskan konseppendidikan untuk SDM agar siap menghadapi transisi energiini. Demikian juga konsultasi dengan Kemenkop UKM dan para insinyur yang berkecimpung di usaha kecil dan menengah sangat diperlukan untuk penguatan mereka dalamproses ini.”

Harapannya, sesuai dengan prinsip Kampus Merdeka yang mendekatkan Perguruan Tinggi dengan Praktisi, dapatdikembangkan kurikulum pendidikan tinggi yang sesuaidengan kebutuhan industri dan pengalaman praktisi energi.

Sejumlah narasumber dari berbagai universitas turutberpartisipasi didalam seminar ini, di antaranya Prof. Ir. I Gusti Nyoman Wiratmaja, Ph.D (Rektor Universitas Pertamina); Dr. Ir. M. Satori, M.T., IPU (Ketua Bidang IX Penelitian, Pengkajian & Konsultasi BKTI PII); Prof. Ir. Togar M. Simatupang, M.Tech., Ph.D., IPU (Guru Besar SBM ITB); Prof. Dr. Ir. Chairy, S.E., MM (Rektor President University); yang dimoderatori oleh Dr. Rina Fitriana S.T., M.M., IPM, ASEAN Eng (Kaprodi Teknik IndustriUniversitas Trisakti).

Sebagai akademisi yang juga berpengalaman menjadi praktisidi Kementerian ESDM, Rektor Universitas Pertamina Prof. IGN Wiratmaja Puja menyampaikan bahwa perubahangeopolitik energi, dan disrupsi di bidang pendidikan perludisikapi. “Peluang di bidang green jobs dan inovasi teknologiseperti hidrogen dan smartgrid perlu menjadi bidang masa depan pendidikan tinggi.” Prof. IGN Wiratmaja menjelaskan.

Didalam agenda transisi energi, Prof. Togar mengingatkanbahwa seringkali rencana kebijakan tidak terlaksana karenalemahnya tata kelola dan kurangnya agen perubahan. “Perguruan tinggi berperan besar sebagai simpul penggerakyang memastikan terjadinya transisi energi yang berkeadilandan terjangkau. Teknologi, implementasi, dan pendanaantidak dapat dilakukan secara terpisah, dan berkembang denganporos pengembangan modal manusia yang berbasis pada rantai pasokan dengan nilai tambah yang tinggi. Hanyadengan ko-kreasi dari lima heliks, transisi energi dapatberjalan dan bukan menjadi beban.” Prof. Togar memaparkan.

Sementara itu Dr. Satori menyampaikan tentang ekonomisirkuler yang bukan hanya berupa konsep namun telahditerapkannya baik sebagai riset yang telah mendapatkanpaten maupun pengabdian masyarakat di lingkungan sekitarRW-nya.

Prof. Chairy menyampaikan bahwa President University menyiapkan SDM melalui konsep yang disebutnya sebagai“The President University Way”. “Kami mendirikan FablabJababeka sebagai kolaborasi antara perguruan tinggi, pengembang & pengelola kawasan industri. Fablab menjadiintegrated hub untuk implementasi teknologi salah satunyauntuk menuju net zero emission dalam transisi energi,” ujarRektor universitas dengan persentase jumlah mahasiswa asingtertinggi di Indonesia tersebut menjelaskan.

Selain itu, diskusi panel juga diisi narasumber dari kalanganindustri yakni Ir. Faizal Safa, S.T., M.Sc, IPU. ASEAN ENG., ACPE (Ketua BKTI PII); Safitri Siswono, ST., MM (DirekturUtama ACS Group); Aditya Wira Santika (Manager Investor Information & Engagement PT Pertamina (Persero); dan WizaHidayat, S.T., GP., IPM., ASEAN Eng (CEO Arkadia Works & Green Building Professional).

Berlokasi di Auditorium Gedung D Universitas Trisakti, acara ini dihadiri oleh lebih dari 300 mahasiswa dari Universitas Trisakti, Universitas Pertamina, President University, sertamasyarakat pelaku UMKM. Acara ini juga disiarkan melaluikanal online.

Didalam acara ini juga dilakukan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara BKTI PII, Spora EV, dan Dinas Perhubungan Walikota Pekanbaru tentang “Pilot Project Konversi Bus Untuk Transportasi Umum di Pekanbaru” sebagai wujud nyata peran organisasi profesi PersatuanInsinyur Indonesia sebagai “Collaborator” yang mempertemukan dunia teknologi dengan kebutuhanmasyarakat. Inisiatif ini digagas oleh Shadiq Helmy Oemar(Ketua Bidang VIII Pengabdian Masyarakat dan Keberlanjutan BKTI PII) dan diharapkan akan terus bergulirkeseluruh kota dan provinsi di Indonesia.

“Seminar ini ditujukan untuk membuka ruang diskusi, kolaborasi, sosialisasi, dan bertukar pikiran antara pihakPemerintah, Industri, dan Perguruan Tinggi terkait pentingnyaTransisi Sumber Daya Manusia dan Keterlibatan UMKM untuk memastikan Transisi Energi yang Berkeadilan & Terjangkau (Just & Affordable Transition)“, tutur WizaHidayat sebagai Ketua Organizing Committee.

Floatin Button
Floatin Button